Saturday, November 22, 2008

Asal Mula Nama Indonesia


Indonesia adalah kepulauan terluas di dunia, terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Pasifik dan Hindia). Sejak zaman dulu, banyak sekali yang memberikan nama untuk kepulauan terluas ini, sesuai dengan keinginan, kondisi fisik, sosial budaya, hingga pada saat sekarang kepulauan kita ini disebut Indonesia. Nama-nama tersebut antara lain :


Nusantara
Nama Nusantara digunakan pada masa kejayaan kerajaan Majapahit, arti nama Nusantara atau Dwipantara adalah kepulauan diantara benua-benua. Nama Nusantara terdapat dalam kitab Negarakertagama. Dalam sejarah Melayu, digunakan nama Nusa Tamara yang artinya sama dengan Nusantara.

Hindia
Nama ini diperkenalkan oleh seorang ahli filsafat dari zaman Yunani kuno, yang dikenal sebagai bapak Geografi Klasik, yaitu Herodotus (485-425SM). Ia mengemukakan betapa eratnya hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan tentang bumi di suatu wilayah, sehingga saat itu dikenal adanya kepulauan besar di Timur (sebelah Timur Eropa). Walaupun hanya diketahui dari cerita mulut ke mulut. Nama Hindia benar-benar digunakan oleh seorang ahli Geografi Klasik dan Kartografi Yunani, Claudius Ptolomeus (87-150M)yang digambar dan ditulis dalam karyanya berjudul Almagest & Geographika. Nama Hindia semakin dikenal setelah bangsa Portugis dibawah pimpinan Vasco da Gama pada tahun 1498 menemukan kepulauan kita ini dengan jalan menelusuri sungai Indus

Nederlandsch Oost Indie
Bangsa Belanda pertama kali datang ke kepulauan kita ini dipimpin oleh Cornelis de Houtman, dengan tujuan untuk berdagang dengan negara-negara yang berada di kepulauan kita ini. Terutama barang-barang yang tidak dapat diperoleh secara langsung di Eropa, yaitu rempah-rempah. Setelah Belanda berkuasa di kepulauan kita ini, maka nama kepulauan kita disebut Nederlansch Indie (Hindia Belanda).

Insulinde
Edward Douwes Dekker yang dikenal dengan nama Multatuli, memberikan nama Insulinde untuk kepulauan kita ini, yang dicantumkan dalam bukunya Max Havelaar, penamaan ini kemudian dipopulerkan oleh Prof. P.J. Veth. Adapun kata Insulinde berasal dari bahasa latin insulair, yaitu insula berarti pulau dan Indie yang berarti Hindia. Dengan demikian, Insulinde berarti Kepulauan Hindia

The Malay Archipelago
Alfred Russel Wallace
tahun 1869 menciptakan nama tersebut (The Malay Archipelago) yang sebelumnya tahun 1854 telah mengadakan penelitian mengenai flora dan fauna di kepulauan kita ini. Ia seorang naturalis yang telah membagi flora dan fauna Indonesia kawasan Barat memiliki ciri-ciri Asia, dengan garis khayal yang dikenal dengan garis Wallacea.

L’Indie Insulair
Nama L’Insulair atau L’Archipel diberi nama oleh Jean Jacques Reclas dan Masima Recles, tetapi penamaan itu kurang begitu dikenal dan hanya digunakan oleh bangsa Perancis pada masa itu.

Hindia Timur
Muhammadiyah mengganti sebutan Hindia Belanda atau Nederlandsch Indie dengan Hindia Timur, kemudian digunakan secara resmi oleh Muhammadiyah yang didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan.

Indonesia
Orang yang pertama kali memberikan nama untuk kepulauan kita ini dengan sebutan Indonesia adalah John Ricardson Logan. Nama Indonesia berasal dari kata indo dan nesie (Yunani : nesos) yang berarti Kepulauan Hindia. Nama Indonesia pertama kalinya dipakai pada tahun 1850 dalam buku karangannya berjudul The Indian Archipelago and Eastern Asia yang diterbitkan dalam Journal of the Asiatic of Bengal.
Seorang antropolog yang mengkhususkan pada etnologi yaitu Prof. Adolf Bastian, guru besar pada Universitas Berlin mempopulerkan nama Indonesia dalam bukunya yang berjudul Indonesian oder die inseln des MalayschenArchipelago (1884-1889), bahwa Indonesia termasuk wilayah yang sangat luas, termasuk Madagaskar di Barat dan Taiwan di Timur dengan Nusantara sebagai pusatnya. Dengan demikian, antara tahun 1850 sampai tahun1884 nama Indonesia di dunia mulai dikenal. Selain itu terdapat seorang ahli hukum bangsa Inggris bernama Sir William Maxwell menjabat Sekretaris Jendral Straits Settelments yang kemudian menjadi gubernur Pantai Mas (Afrika) dalam pembukaan bukunya mengenai penuntun bahasa-bahasa Melayu, ia menulis The Island of Indonesia tahun 1897.
(Wirz)

No comments:

Post a Comment