Monday, December 15, 2008

ElPiJi, Kok Nasibnya Kayak Premium?

Beberapa bulan lalu, harga minyak mentah dunia melambung sangat tinggi, bahkan sampai diatas 100 dolar per barel. Harga minyak dunia yang tinggi ini menyebabkan beban pemerintah untuk mensubsidi BBM ikut melambung. Akhirnya, selain menaikkan harga BBM dalam negeri, dengan alasan APBN sudah kewalahan menanggung beban subsidi BBM untuk rakyat, pemerintah juga melaksanakan program konversi energi.

Konversi energi sendiri adalah program pemerintah yang mentiadakan peredaran mitan (minyak tanah) dimulai dari beberapa daerah dan secara berkesinambungan terus meluas. Nah, kalau mitan menghilang dari pasaran, gimana dengan keperluan masyarakat akan kebutuhan energi dasar ini? Pemerintah punya cara sendiri, yaitu dengan menggantikannya dengan elpiji (LPG-Liquid Petroleum Gas). Untuk melancarkan program konversi ini dan meringankan beban rakyat, pemerintah punya cara sendiri, yaitu dengan membagikan kompor dan tabung elpiji isi 3kg yang gak kosong (ada isinya).



Program pemerintah ini diharapkan mampu meningkatkan penghematan APBN. Namun, masalah baru muncul dari program konversi energi ini. Tingkat permintaan akan elpiji isi 3kg semakin meningkat. Dampaknya,,, dapat kita lihat sekarang di beberapa daerah elpiji isi 3kg sangat sulit didapatkan. PERTAMINA, selaku supllier elpiji tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan elpiji isi 3kg. Menurut PERTAMINA, kondisi ini diperparah dengan rusaknya kilang milik PERTAMINA di Balongan dan Cilacap, juga cuaca buruk yang menyebabkan kapal pengangkut elpiji sulit bersandar dan tertahan di Laut Jawa.

Dilihat dari sudut pandang rakyat yang membutuhkan bahan bakar, seperti untuk memasak, sepertinya pelaksanaan program konversi energi ini terlalu terburu-buru. Sepertinya PERTAMINA belum siap 100% melaksanakan program ini. Seharusnya, ketika program ini dilaksanakan, pertamina harus siap menyediakan elpiji untuk rakyat. Juga harus siap dengan segalakemungkinan terburuk seperti sekarang. Jadi jangan sampai rakyat banyak menjadi korban lagi.

facebook.com/wirzz

No comments:

Post a Comment